Senin, 24 Maret 2014

gardan

Fungsi Gardan, Poros Propeler, as roda, dan roda

GARDAN / DIFFERENTIAL
Gardan atau differential ( bahasa inggris : diffferential ;  yang berarti pembeda ) adalah alat yang ada pada kendaraan mobil yang  mempunyai fungsi utama utama untuk membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat mobil sedang membelok.Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat membelok dengan baik tanpa membuat kedua ban menjadi slip atau tergelincir. Gardan juga berfungsi untuk merubah gerak putar poros propeler menjadi gerak maju atau mundur pada roda.

Cara Kerja gardan atau differential :

  • Pada saat mobil berjalan lurus :
Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan sama - sama dalam kecepatan putaran yang sama.Dan juga beban yang ditanggung roda kiri dan roda kanan adalah sama. Sehingga urutan perpindahan putaran dari as kopel  akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion akan memutar ring gear , dan ring gear bersama - sama dengan differential case akan berputar. Dengan berputarnya differential case , maka pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan differential case karena antara differential case dan pinion gear dihubungkan dengan pinion shaft. Karena beban antara roda kiri dan roda kanan adalah sama saat jalan lurus , maka pinion gear akan membawa side gear kanan dan side gear kiri untuk berputar dalam satu kesatuan. Jadi dalam keadaan jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak berputar , pinion gear hanaya membawa side gear untuk berputar bersama - sama dengan differential case dalam kecepatan putaran yang sama. Bila differential case berputar satu kali , maka side gear juga berputar satu kali juga , demikian seterusnya dalam keadaan lurus. Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as roda dan kemudian menggerakkan roda.

  • Pada saat kendaraan membelok :
Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda bagian dalam adalah lebih besar daripada beban yang ditanggung roda bagian luar . Misalkan sebuah mobil sedang belok ke kiri, maka beban pada roda kiri akan lebih besar daripada beban roda kanan. Dengan demikian urutan perpindahan tenaganya adalah sebagai berikut ; P:utaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion akan memutar ring gear . Dengan berputarnya  ring gear maka differential case akan terbawa juga untuk berputar. Karena beban roda kiri lebih besar dari roda kanan saat belok ke kiri , maka side gear sebelah kiri akan memberi perlawanan terhadap pinion gear untuk tidak berputar . Gaya perlawanan dari side gear kiri ini akan membuat pinion gear menjadi berputar mengitari side gear kiri. Dengan berputarnya pininon gear , maka side gear kanan akan diputar oleh pinion gear. Sehingga side gear kanan akan berputar lebih cepat dari side gear kiri.  Gerakan side gear ini akan diteruskan ke as roda kemudian ke roda. Untuk roda kanan akan berputar lebih cepat daripada roda kiri karena  side gear kanan berputar lebih cepat.
komponen gardan
Komponen Gardan atau Differential :
  • drive pinion
  • ring gear
  • side gear
  • pinion gear
  • differential case/ rumah gardan
  • pinion shaft
  • axle housing
  • bearing cap


POROS PROPELER / Propeler shaft :
poros propelerPropeler shaft berfungsi untuk meneruskan putaran dan tenaga dari transmisi ke gardan atau differential.




POROS RODA :
Poros roda berfungsi untuk menghubungkan putaran dan tenaga differential ke roda.

RODA :
Roda berfungsi untuk menggerakan kendaraan, maju atau mundur. Semakin besar gesekan dan beban kendaraan, maka semakin besar tenaga yang dibutuhkan untuk menggerakan roda.

transmisi

Pada kendaraan baik motor maupun mobil semua menggunakan transmisi, baik transmisi matic maupun manual. Mungkin banyak dari kita yang belum mengetahui apa itu transmisi, kita salalu menggunakan tapi kita tidak tahu apa kah itu transamisi, oleh sebab itu saya ingin berbagi artikel tentang transmisi. Pada artikel ini yang saya bahas adalah Transmisi Manual .


Transmisi Manual

Pengertian Transmisi Manual :
Transmisi manual adalah sistem transmisi otomotif yang memerlukan pengemudi sendiri untuk menekan/menarik seperti pada sepeda motor atau menginjak kopling seperti pada mobil dan menukar gigi percepatan secara manual. Gigi percepatan dirangkai di dalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya berkisar antara 3 gigi percepatan maju sampai dengan 6 gigi percepatan maju ditambah dengan 1 gigi mundur (R). Gigi percepatan yang digunakan tergantung kepada kecepatan kendaraan pada kecepatan rendah atau menanjak digunakan gigi percepatan 1 dan seterusnya kalau kecepatan semakin tinggi, demikian pula sebaliknya kalau mengurangi kecepatan gigi percepatan diturunkan, pengereman dapat dibantu dengan penurunan gigi percepatan.



TRANSMISI MANUAL



Transmisi Manual




MACAM_MACAM TRANSMISI MANUAL
Berdasarkan cara pemindahan gigi maka transmisi manual dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Tipe Sliding mesh.
2. Tipe Constant mesh.
3. Tipe Sincromesh.
Transmisi Tipe Sliding Mesh.
Transmisi Tipe Sliding Mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam pemindahan gigi dengan cara menggeser langsung roda gigi input dan out putnya. Transmsi jenis ini jarang digunakan, karena mempunyai kekurangan–kekurangan :

Perpindahan gigi tidak dapat dilakukan secara langsung/memerlukan waktu beberapa saat untuk melakukan perpindahan gigi.
Hanya dapat menggunakan salah satu jenis roda gigi.
Suara yang kasar saat terjadi perpindahan gigi.

Transmisi Tipe Constant Mesh.
Transmisi tipe constant mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam pemindahan giginya memerlukan bantuan kopling geser agar terjadi perpindahan tenaga dari poros input ke poros out put. Transmisi jenis constant mesh antara roda gigi input dan out put nya selalu berkaitan, tetapi roda gigi out put tidak satu poros dengan poros out put transmisi. Tenaga akan diteruskan ke poros out put melalui mekanisme kopling geser. Transmisi jenis ini memungkinkan untuk menggunakan roda gigi lebih dari satu jenis.
Transmisi Tipe Sincromesh.
Transmisi jenis sincromesh dapat menyamakan putaran antara roda gigi penggerak (in put) dan roda gigi yang digerakkan (out put). Kelebihan yang dimiliki transmisi jenis sincromesh yaitu :
Pemindahan gigi dapat dilakukan secara langsung tanpa nenunggu waktu yang lama.
Suara saat terjadi perpindahan gigi halus.
Memungkinkan menggunakan berbagai jenis roda gigi
.


Mengenal Sincromesh.



Transmisi Manual


Sincromesh berarti menyinkronkan atau menyamakan. Sincromeh terdiri dari berbagai komponen yang menjadi satu (unit) yang dapat menyamakan putaran antara roda gigi input dan out put pada transmisi.
Mekanisme sincromesh (hub assy) berfungsi untuk menghubungkan dan memindahkan putaran input shaft ke output shaft melalui counter gear dan gigi percepatan. Mekanisme sincromesh terdiri dari lima bagian, di antaranya adalah :
Clutch hub, berhubungan dengan output shaft melalui splin (alur), sehingga apabila clutch hub berputar maka output shaft juga ikut berputar.
Hub sleeve, dapat bergerak maju mundur pada alur bagian luar clutch hub, sedangkan hub sleeve berkaitan dengan garpu pemindah (shift fork). Hub sleeve berfungsi untuk menghubungkan clutch hub dengan gigi percepatan melalui synchronizering dan gigi konis yang terpasang pada tiap-tiap gigi sikap.
Sincromeh , terpasang pada bagian samping clutch hub yang berfungsi untuk menyamakan putaran gigi percepatan dan hub sleeve dengan jalan mengadakan pengereman terhadap gigi percepatan saat hub sleeve digeserkan (dihubungkan) oleh garpu pemindah pada salah satu sikap.
Shifting key, dipasang pada tiga buah tempat yang terdapat pada sincromesh dan clutch hub, seperti terlihat pada gambar. Fungsi shifting key untuk meneruskan gaya tekan dari hub sleeve selanjutnya ditekan ke sincromesh agar terjadi pengereman pada bagian tirus gigi percepatan (dudukan sincromesh).
Key spring, berfungsi untuk mengunci dan menekan shifting key agar tetap tertekan kearah hub sleeve.

Cara Kerja Sincromesh.

·         Posisi Netral.
Saat posisi netral mekanisme sincromesh tidak berhubungan dengan salah satu gigi tingkat, sehingga tidak terjadi perpindahan tenaga dari gigi tingkat ke mekanisme sincromesh yang berati poros out put tidak berputar (bebas).


Posisi Pengereman.
Jika hub slevee digeser kearah roda gigi tingkat maka akan terjadi pengereman, sehingga kecepatan roda gigi tingkat berangsur – angsur menurun dan setelah sesuai (sinkron) maka akan segera terhubung antara roda gigi tingkat dengan mekanisme sinkromesh .
·      
 Posisi Menghubung.
Pada akhir langkah pengereman akan terjadi hubungan antara gigi tingkat dengan mekanisme sincromesh. Pada saat ini tenaga dari gigi tingkat dapat dihubungkan ke poros out put transmisi melalui mekanisme sincromesh.

Demikian lah artikel tentang Transmisi Manual, semoga bermanfaat untuk kita semua.
Jangan lupa baca juga artikel Spooring dan Balancing dan Cara Penggantian Disk Pad Mobil .

overhoul

Prinsip dan cara kerja motor bensin 2 tak dan 4 tak
a. Motor bensin 2 tak:
Disebut motor 2 tak karena dalam menghasilkan satu usaha motor membutuhkan dua langkah piston. Pada motor 2 tak bahan bakar yang tercampur dengan udara dari karburator dimasukkan melalui katub pengatur (reed valve) menuju ruang poros engkol.
Selain itu terdapat pula saluran yang mengalirkan bahan bakar dari ruang poros engkol menuju ruang bakar melalui saluran transfer yang terletak pada silinder blok. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan seperti berikut :
1) Piston bergerak dari TMA ke TMB
a) Di atas piston
Terjadi langkah usaha, pembuangan dan awal pemasukan campuran bahan bakar ke dalam ruang bakar.
b) Di bawah piston
Terjadi langkah kompresi terhadap campuran bahan bakar yang berada di dalam ruang poros engkol untuk di suplai ke ruang pembilasan seperti ditunjukkan gambar 1 bawah ini:

Gambar 1. Langkah torak dari TMA ke TMB
2) Piston bergerak dari TMA ke TMB
a) Diatas piston
(1) Akhir pemasukan bahan bakar ke dalam ruang bakar.
(2) Terjadi proses langkah kompresi dan pembakaran bahan bakar oleh busi.
b) Di bawah piston
Terjadi langkah penghisapan campuran bahan bakar dari karburator ke dalam ruang poros engkol.

Gambar 2. Langkah torak dari TMB ke TMA
b. Motor bensin 4 tak:
Disebut 4 tak karena untuk menghasilkan satu siklus pembakaran terdiri dari empat langkah torak (gambar 3).

Gambar 3. Siklus pembakaran motor bensin 4 tak
1. Langkah Hisap
(a) Piston bergerak dari TMA ke TMB.
(b) Katup hisap terbuka dan katup buang tertutup.
(c) Terjadi kevakuman dalam silinder, yang menyebabkan campuran udara dan bahan bakar masuk ke dalam silinder.
2. Langkah Kompresi
(a) Piston bergerak dari TMB ke TMA
(b) Katup hisap tertutup dan katup buang tertutup
(c) Pada akhir langkah kompresi busi memercikkan bunga api
3. Langkah Usaha
(a) Piston bergerak dari TMA ke TMB.
(b) Katup hisap tertutup dan katup buang tertutup.
(c) Hasil pembakaran menekan piston
4. Langkah buang
(a) Piston bergerak dari TMB ke TMA.
(b) Katup hisap tertutup.
(c) Katup buang terbuka.
(d) Piston mendorong gas sisa pembakaran keluar.
C. Langkah Kerja
a. Mesin
1. Cylinder Head
Cylinder head terbuat dari besi tuang (konstruksi mesin lama) saat ini banyak diaplikasikan cylinder head yang terbuat dari campuran aluminium. Cylinder head berfungsi sebagai dudukan mekanisme katup, karburator, busi dan sebagai ruang bakar seperti dijelaskan gambar 4 di bawah.

Gambar 4. Cylinder head motor bensin 4 tak
a. Pelepasan Cylider Head.
1) Lepaskan semua saluran air pendingin dari radiator.
2) Lepaskan semua komponen seperrti seperti valve case, rocker arm, push rod (untuk cylinder head dengan konstruksi OHV).
3) Lepaskan semua baut pengikat cylinder head dari baut sisi paling luar menuju baut sisi paling dalam.
4) Lepaskan katup dari dudukan katup menggunakan special service tool.
b. Pembersihan komponen Cylider Head.
Lakukan pembersihan kerak pada ruang bakar dan semua komponen mekanisme katup sebelum melakukan pemeriksaan agar hasil pemeriksaan lebih presisi.
c. Pemeriksaan komponen Cylider Head.
1) Kerataan intake manifold.
2) Periksa kerataan permukaan cylinder head.
3) Periksa kebengkokan katup.
4) Periksa kerataan permukaan katup.
d. Pemasangan Cylider Head.
1) Bila permukaan tidak rata lakukan perataan permukaan dengan menyesuaikan batas yang tersedia pada bagian sisi cylinder head.
2) Lakukan pemasangan sesuai dengan arah kebalikan pembongkaran.
2. Cylinder block
Cylinder block berfungsi untuk dudukan komponen mesin dan terdapat water jacket untuk tempat aliran air pendingin. Silinder liner adalah silinder yang dapat dilepas. Silinder liner dibagi menjadi 2 tipe : dry type dan wet type seperti ditunjukkan gambar dibawah. Dry type mempunyai keuntungan effisiensi panas lebih baik, tetapi pendinginan pada liner kurang baik. Wet type mempunyai keuntungan pendinginan pada liner baik tetapi effisiensi panas berkurang.

Gambar 5. Perbedaan Tipe Dry dan Wet
Tabung silnder adalah bagian yang menindahkan tenaga panas ke tenaga mekanis serta sebagai lintasan / bergerak naik dan turunnya torak dalam melakukan proses kerja mesin .
Agar diperoleh tenaga yang maksimum maka silinder harus memenuhi persyaratan :
a. Mempunyai sifat luncur yang baik (gesekan kecil).
b. Tahan terhadap keausan.
c. Tahan dan kuat terhadap temperature dan tekanan yang tinggi.
d. Konstruksi harus memperoleh pendinginan yang merata.
e. Tidak mengalami perubahan bentuk akibat pemakaian yang lama.
f. Dapat diperbaiaki/diganti .
Untuk memenuhi persyaratan diatas maka tabung silinder diberi lapisan yang disebut silinder liner (pelapis silinder) yang biasanya terbuat dari: krom, nikel, silisium atau campuran nikel dengan silisium .


Gambar 6. Tabung Silinder
Secara umum konstruksi tabung silinder dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
a. Blok Tunggal
Jenis ini lubang silinder dan blok silindernya dibuat dengan bahan yang sma dan membentuk kesatuan. Jenis ini hanya digunakan pada mesin-mesin model lama .
b. Tabung silinder model kering
Konstruksi antara tabung dengan blok berbeda bahannya dimana blok terbuat dari bahan yang lebih ringan dan silindernya terbuat dari bahan yang tahan aus dan mempunyai sifat luncur yang baik .
c. Tabung silinder model basah :
Konstruksi ini dinamakan model basah karena tabung dimasukkan dalam mantel pendingin sehingga selalu basah .
Jenis ini tabung silindernya dapat dilepas / diangkat dan dipasang dengan mudah tanpa harus dengan alat yang kusus
a. Pelepasan Cylinder Block.
1) Lepaskan semua saluran air pendingin dari radiator.
2) Lepaskan cylinder head unit.
3) Lepaskan semua engine mounting.
4) Setelah engine dipisahkan dari badan kendaraan lepaskan komponen yang terdapat pada ruang poros engkol seperti pompa oli.
5) Lepaskan batang piston dapat melepaskan poros engkol.
6) Setelah semua bagian dilepas bersihkan komponen dengan solven atau glass bead.
b. Pemeriksaan Cylinder Block.
Dalam pemeriksaan blok silinder yang pertama diperiksa setelah dibersihkan adalah keutuhannya secara fisik ( secara visual) dari kemungkinana pecah , retak atau perubahan bentuk dasarnya.
Sedangkan yang perlu dilakukan penukuran setelah mesin dioverhaul / dibongkar adalah :
1) Pengukuran / Pemeriksaan Keretakkan Blok Silinder :
Dalam pemeriksaan ini perlatan yang dibutuhkan adalah :
· Magnetic Crask Detektor dan kelengkapannya
Cara Pengukuran Keretakan :
a) Permukaan blok silinder yang telah dibersihkan ditaburi dengan bedak yang mengandung serbuk besi secara tipis dan merata .
b) Rakit Magnetic Crack Detector , kemudian pole magnet remanennya diletakkan ditasa permukaan blok silinder yang telah ditaburi bedak
c) Hidupkan sumber listrik magnetic crack detectornya sehingga pole magnet remanen menjadi magnet, lihat serbuk bedak disekitar magnet remanen apakah bedak mengumpul membentuk sebuah garis atau tidak (tetap seperti semula). Bila ternyata bedak membentuk garis berarti garis tersebut adalah garis retaknya dari blok silinder karena sifat serbuk besi adalah akan selalu terbawa ketepi suatu besi saat ada garis gaya magnet, sedangkan kalau bedak tidak membentuk garis berarti masih baik.
d) Lakukan pemeriksaan seperti diatas pada posisi pada posisi permukaan silinder lainnya sampai seluruh permukaan silindernya terperiksa.
e) Bila ternyata blok silinder sudah retak berate blok silinder harus diganti karena dapat menyebabkan kebocoran terutama saat langkah atau langkah usaha.
2) Pemeriksaan / Pengukuran Kerataan Permukaan Blok Silinder :
Dalam pemeriksaan ini perlatan yang dibutuhkan adalah :
· Straigt Edge
· Feeler Gauge
· Mikrometer (bila diperlukan untuk mengukur bilah)
Cara Pengukuran :
a) Letakkan Staright Edge pada permukaan blok silinder (posisi berdiri dan pada bagian yang kecil diletakkan dibawah)
b) Lihat celah anata blok dengan straight edge kemudian masukkan bilah feeler gauge yang dapat masuk.

Gambar 7. Pengukuran Kerataan Blok Silinder
c) Lihat/ukur bilah tersebut dengan mikrometer, besarnya penyimpangan kerataan blok silinder adalah sebesar tebal bilah tersebut.
d) Lakukan pengukuran seperti diatas pada enam posisi yaitu: Membujur (kiri dan kanan) dan melintang (depan, tengah dan belakang).

Gambar 8. Pengukuran Kerataan
e) Dari beberapa pengukuran ambilah nilai penyimpangan kerataan yang tertinggi dan bila penyimpangan kerataannya sudah melebihi batas maksimum maka blok silinder harus diperbaiki dengan jalan di gerinda sampai kerataannya nol.
3) Kelurusan dudukan poros engkol :
Untuk mendukung puritan poros engkol menjadi stabil (getarannya kecil) maka dudukan poros engkol harus lurus antara satu dengan lainnya, oleh karena itu saat membongkar mesin kelurusan dudukan harus diukur .
Adapaun peralatan yang dibutuhhkan untuk pengukuran kelurusan adalah :
· Straight Edge
· Feeler gauge
· Mikrometer (bila diperlukan)
Cara Pengukuran :
a) Letak blok silinder dengan posisi ruang engkol diatas/dudukan poros engkol diatas
b) Letakkan straight edge membujur dari depan kebelakang dengan posisi berdidi dan sisi yang kecil di bawah.
c) Masukkan bilah feeler gauge (yang dapat masuk) pada tiap-tiap dudukan.
d) Besarnya penyimpangan kelurusannya adalah sebesar tebal bilah yang dapat masuk.
e) Bila penyimpangan kelurusan sudah melebihi batas maksimum maka harus diperbaiki dengan jalan digerinda.
c. Pemeriksaan dan Pengukuran Tabung Silinder
Untuk memperoleh tenaga mesin yang maksimal maka kebocoran antara torak dan ring torak dengan silinder harus dibuat sekecil mungkin, oleh karena itu tabung silinder tidak boleh terdapat goresan, keovalan, ketirusan maupun keausan yang terlalu besar.
Pemeriksaan tabung slilinder
Pemeriksaan ini dilihat secara visual dari kemungkinan tergores, cembung yang telalu besar atau dengan diraba barang kali silinder sudah berubah bentuknya.
4) Pengukuran Tabung Silinder
Alat yang digunakan adalah :
· Jangka sorong
· Mokrometer luar (sesuai ukuran)
· Silinder boore gauge (sesuai ukuran)
· Ragum micrometer (bila diperlukan)
Cara Pengukuran :
a) Ukur diameter silinder bagian atas yang tidak terkena gesekan ring torak
b) Ambil micrometer yang sesuai dengan hasil pengukuran tersebut
c) Kalibarasi micrometer dan setting/posisikan micrometer sesuai dengan hasil pengukuran dengan jangka sorong (untuk memudahkan penghitungan dapat dibulatkan ketasa atau kebawah).
d) Rakit silinder Boore Gauge yang sesuai dengan ukuran (dapat dicoba masukkan dalam silinder) kemudian kalibrasi silinder bore dengan micrometer tersebut (pada saat silinder bore diukur dengan micrometer dibuat posisi jarum dial pada angka nol dan jangan merubah posisi micrometer).
e) Ukur diameter silinder dengan silinder bore gauge pada enam posisi yaitu bagian yang terkena gesekan ring torak bagian atas (melintang dan membujur (X dan Y), bagian tengan (X dan Y), dan Bagian bawah (X dan Y) .

Gambar 9. Posisi Pengukuran
f) Hitung besarnya diameter silinder tiap pengukuran dan catat hasilnya , dimana besarnya diameter silinder adalah besarnya ukuran settingan micrometer ditambah atau dikurangi besarnya penyimpangan jarum dial pada silinder Bore Gauge (bila jarum dial bergerak berlawanan jarum jam berate ditambah dan bila dial bergerak searah jaru jam berarti dikurangi).
g) Hitung ketirusan tiap-tiap silinder (selisih pengukuran antara X1 dengan X3 atau Y1 dengan Y3).
h) Hitung keovalan tiaptiap silinder (selisih pengukuran antara X1 dengan Y 1, atau X2 dengan Y2 , atau X3 dengan Y3 ).
i) Hitung Keausan silinder (selisih pengukuran terbesar dengan ukuran standar tabungs silinder).
j) Bila ketirusan dan keovalan sudah melibihi batas maksimum (lihat buku manual) dan keausan masih dibawah batas / limit maka silinder dapat diperbaiki dengan digerinda /dihinning).
k) Bila keusan sudah melebihi batas maksimum maka silinder harus dipernbaiki dengan jalan di over size/diperbesar ukuran sesuai dengan petunjuk pabrik .

TUNE-UP mobil bensin

Cara Tune Up MobilCara Tune Up Yang Benar. Bagi anda yang mempunyai mobil dan anda ingin mengetahui apa saja sih yang di perbaikin saat mobil kita di Tune Up dan pada pertemuan kali ini Co2 akan berbagi ilmu cara tune up mobil secara rincin dan pengertian tune up yang benar. Biasanya tune up dilakukan agar kendaraan anda lebik baik dan nyaman saat di kendarai atau istilahnya di periksa oleh dokter.
Pengertian Tune Up di bawah ini kami rangkum secara detail agar anda dapat memahami apa saja cara tune up mobil dan apa saja yang perlu di service saat mobil anda di tune up. Berikut ini cara tune up mobil yang Co2 rangkum secara detail. Simaklah dengan seksama.

Alat Yang Digunakan Untuk Tune Up

Dalam pemeriksaan sistem tune up mobil, kita dapat mengenal beberapa alat yang harus di pergunakan, di ataranya :
  1. Fuller Gauge
  2. Kunci Pas Ring
  3. Obeng Min (-) dan Obeng Plus (+)
  4. Tachometer
  5. Timing Light
  6. Tester Kompresi
  7. Multi Tester
  8. Hidro Meter

Prinsip Kerja Tune Up

Dalam pelaksanaannya bagian-bagian yang di periksa dalam system tune up mesin adalah sebagai kerikut :
  1. System Pendinginan
  2. Tali Kipas (Van Blet)
  3. Saringan Udara (Air Filter)
  4. Batteray
  5. Celah Katub
  6. Oli Mesin
  7. Busi
  8. Kabel Tegangan Tinggi
  9. Distributor
  10. Platina (Breaker Point)
  11. Governor Adventure
  12. Vacum Adventure
  13. Mengetes Kompresi
  14. Sudut Dwell
  15. Sudut Pengapian

Cara Tune Up Mobil Yang Benar

Memeriksa Sistem Pendinginan
  1. Periksa tinggi air pendinginan pada tengki cadangan, jika kurang tambahkan hingga sampai batas garis full dan jangan lupa memeriksa kualitas air pendingin, apakah sudah berubah warna, menimbulkan karat, tercampus dengan oli atau kotoran/ gantilah air pendingin jika perlu.
  2. Periksa klem selang radiator,sekaligus selangnya, apabilaterjadi kebocoran segera perbaiki, jika sudah rusak dapatdi ganti dengan yang baru.
  3. Periksa cara kerja tutup radiator, dengan menggunakan alat tester tutup radiator, periksa tegangan pegas dankedudukan vakumpada tutup radiator dan jika tutup radiator rusak harus di ganti.
Memeriksa Tali Kipas
  1. Periksa tali kipas (Van Bett) dari kehausan, retak, dan ketengangan ganti jika perlu.
  2. Periksa kelenturan tali kipas dengan memberikan tekanan sebesar 98N (10kg) di tengah-tengah poli pompa air dan altenator.
  3. Pastikan tali kipas terpasang dengan benar.
Memeriksa Saringan Udara (Air Filter)
  1. Buka dan bersihkan elemen saringan udara dengan menghembuskan udara bertekanan dari arah sebelah dalam.
  2. Jika elemen rusak atausudah terlalu kotor dan susah untuk di bersihkan ganti dengan yang baru.
Memeriksa Batteray (ACCU)
  1. Periksa batteray dari kemungkinan penyangga batteray berkarat, hubungan terminal longgar, terminal berkarat atau rusak.
  2. Pariksa batas air ACCU, air ACCU yang normal harus berada antara batas atas dan batas bawah (Maks dan Mint).
  3. Periksa banyaknya elektrolit pada setiap sell.
Memeriksa Celah Katup
  1. Periksalah celah katub sesuai denganurutan pengapian dan jumlah silinder pada kendaraan yang kita sedang tune up, jikaada celah kutup yangtidak sesuai maka disetel dengan langkah-langkah sebagai berikut :
  • Persiapkan kunci-kunci yang dibutuhkan dan kain permbersih.
  • Lalu bukalah tutup kepala silinder.
  • Putar puli poros engkol sesuai dengan pada tanda top 1.
  • Lalu setel klep cilynder no 1 dan 2 (kutup masuk dan buang) sesuai dengan celah kutub yang di anjurkan oleh pabrik.
  • Putar puli 180o searah jarum jam, kemudian setel katub masuk dan buang yang bebas.
  • Lakukan kembali seperticara diatas, sampaisemua kutup selesai di setel.
  • Jangan lupa bersihkan alat yang sudah di pakai dan menyimpan pada tempatnya.
  1. Memeriksa Oli Mesin
  2. Periksa oli dari kemungkinan berkurang, tercampur dengan air atau sudah bekurang tingka pelumasannya.
  3. Pada stik oli, oli harus berada pada antara L dan F, jika lebih rendah maka periksa kemungkinan ada kebocoran lalu tambah oli hingga tanda F.
Memeriksa Busi
  1. Bukalah busi dari tempatnya.
  2. Periksalah elektroda tengah setiap busi dari pengikisan, pecah atau perselin (keramik) rusak gantilah bila perlu.
  3. Bersihkan busi dengan sikat kawat halus bila di pakai lagi.
  4. Setel celah elektroda busi dengan STT.
Memeriksa (Mengukur) Kabel Tegangan Tinggi
  1. Lepaskan kabel tegangan tinggi dari tutup distributor.
  2. Pada waktu melepas keble busi, tariklah dengan memegang bagian ujung atau pembungkus kabel, jangan memegang pada bagian tengah kabel.
  3. Periksa tahanan kabel dengan menggunakan multi tester, tahan kabel harus berkurang dari 25kg setiap kabelnya.
Distributor
  1. Periksalah tutup distributor dari kemungkinan retak, kotoran lubang kabel busi, karbon pada bagian dalam tutup distributor apakah masih sisa atau sudah terkikis.
  2. Memeriksa (Mengukur) Celah Platina
  • Periksalah keadaan platina dari bolong, hangus karena terbakar, tidak rata (ada bagian yang tebal dan ada bagianyang tipis), jika perlu ganti.
  • Periksalah celah platina dengan langkah-langkah sebagai berikut :
  1. Putarlah puli poros engkol dan posisikan poros distributor pada salah satu sudutnya sampai celah pada platina terbuka penuh. Gunakan fuller gauge yang sesuai dengan ukuran yang di anjurkan oleh pabrik untuk mengukur celah platina.
  2. Jika celah platina terlalu besar atau kecil, setel celah platina tersebut.
  3. Jangan lupa memberikan sedikit gemuk pada poros distributor yang bersentuhan dengan bagian platina.
Gover Adventure
  1. Periksalah governour adventure dari kotoran, kekurangan pelumas, apakah pegasnya masih berfungsi seperti seharusnya.
Vacum Adventure
  1. Periksalah vacum dari kemungkinan tersumbat, hisapan bocor, berkarat atau rusak.
  2. Periksalahjuga selang vakum jangan sampai selangnya sudah kaku, terdapat sobekan atau tersumbat.
Mengetes Kompresi
  1. Lakukan tes kompresi dengan langkah – langkah :
  • Lepaskan kabel busi dari tempatnya satu persatu.
  • Masukan bagian bawah yang berderat dari alat tes kompresi ke dalam lubang busi, lalu putar dengan tangan sampai kencang.
  • Starter mesu sampai beberapa kali, dengan catatan pedal gas di tekan sampai penuh.
  • Lihat arah jarum pada tester berada pada angka berapa. Bila bagus dia menunjukan angka 11-12 BAR.
  • Tekan tombol pembuang gas, untuk mengembalikan posisi jarum jam ke angka nol.
  • Ulangi cara tersebut di atas untuk mengetes kompresi silinder yang lain.
Memeriksa Sudut Dwell
  1. Pariksalah sudut dwell dengan tachmometer.
  2. Sudut dwell yang di anjurkan adalah 52o kurang lebih 2o.
Memeriksa Sudut Pengapian
  1. Periksalah sudut pengapian dengan timing light.
  2. Sudut pengapian harus tepat derajatnya dengan mesin yang sedang kita tune up

Pengertian Sistem Kelistrikan Body


Sistem kelistrikan body adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada kendaraan. Rangkaian sistem kelistrikan body tersebut, antara lain sistem penerangan lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazzard, lampu plat nomor, lampu rem, dan lampu mundur.

Lampu sangat penting pada mobil terutama pada malam hari atau pada jalan berkabut. Sistem lampu tersebut meliputi lampu kepala, lampu parkir, lampu belakang, lampu plat nomor dan lampu rem. Di samping itu ada beberapa mobil yang dilengkapi dengan lampu kabut, lampu sorot jauh dan lampu mundur. Komponen lain yang termasuk dalam sistem adalah lampu instrumen, lampu interior dan lampu kontrol.

Bagian-bagian pada Sistem Kelistrikan Body


1. Lampu Kepala

Lampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk menerangi jalan pada malam hari. Umumnya lampu kepala dilengkapi lampu jarak jauh dan jarak dekat. Nyala lampu jarak jauh dan jarak dekat dikontrol oleh dimmer switch. Lampu kepala menyala bersamaan dengan lampu belakang melalui saklar tarik atau putar. Lampu kepala yang dipakai ada dua tipe, yaitu tipe sealed beam dan bola lampu. Jenis Sealed beam banyak dipakai pada kendaraan yang kostruksinya filamen, kaca dan reflektornya menjadi satu kesatuan. Tipe bola lampu banyak digunakan sebagai lampu depan pada sepeda motor.

Komponen lampu kepala
Komponen lampu kepala

2. Lampu Kota

Lampu kota (lampu posisi) pada kendaraan bermotor dapat dinyalakan sendiri dan dapat juga menyala bila lampu kepala dinyalakan. Tujuannya adalah bila malam hari atau gelap, pengendara atau orang lain dapat dengan cepat mengetahui lebar atau tinggi kendaraan (untuk kendaraan jenis truk dan bus).

Karena kegunaannya untuk mengetahui lebar dan tinggi kendaraan, posisi lampu kota harus berada di bagian ujung dari bagian yang terlebar dan tertinggi dari kendaraan .

Ada beberapa lampu pada kendaraan yang dapat menyala bersama lampu kota atau posisi, di antaranya lampu penerangan papan instrumen dan lampu plat nomor bagian belakang.

Arus lampu plat nomor selalu dihubungkan dengan lampu kota sebelah kanan dengan maksud bila lampu kota sebelah kanan belakang mati atau tidak menyala, masih ada tanda yang lain tentang lebar kendaraan.

Sistem Kelistrikan Body Pada Mobil


Penggunaan bola lampu dan fuse

Dalam satu unit kendaraan bermotor (mobil), pada saat lampu kota atau posisi dinyalakan, jumlah daya lampu yang diperlukan adalah:

Nama Komponen
Daya Lampu
 4 buah bola lampu kota

 2 buah bola lampu plat Nomor

 2 buah bola lampu instrumen
 4 X 8 Watt = 32 Watt

 2 X 3 Watt = 6 Watt

 2 X 3 Watt = 6 Watt

Sekring yang terpasang untuk lampu kota (Tail Fuse) adalah 1,5 X daya lampu (1,5 X 44 Watt = 66 Watt). Kebutuhan sekring yang ada di pasaran adalah 10 Amper, maka pemilihan sekring yang tepat adalah 10 Amper.

3. Lampu Tanda Belok

Lampu tanda belok atau sein dan lampu hazzard adalah dua sistem tanda yang berbeda, tetapi menggunakan komponen yang sama.

Sistem ini terdiri atas empat buah bola lampu berwarna kuning, yaitu

  1. 1 bola lampu kiri depan 
  2. 1 bola lampu kiri belakang
  3. 1 bola lampu kanan depan 
  4. 1 bola lampu kanan belakang

Agar sistem tanda ini berfungsi dengan baik, lampu-lampu tersebut harus dapat menyala dan berkedip sempurna, yaitu selama 1 menit adalah 60 kali kedipan.
Hal ini bisa terjadi bila arus yang masuk ke bola lampu berupa arus putus-hubung yang diperoleh dari alat pengedip (flasher).

Bila saklar lampu tanda belok dioperasikan ke kiri atau ke kanan, lampu yang berkedip kiri saja atau kanan saja. Saklar tersebut biasanya terletak di bawah lingkar kemudi dan dirakit di batang kemudi. Bila saklar lampu hazzard dioperasikan atau difungsikan, lampu yang berkedip adalah kiri dan kanan secara bersamaan. Saklar lampu hazzard biasanya terletak di bagian batang kemudi sebelah depan.

Perbedaan kedua sistem tersebut adalah dari fungsinya, lampu tanda belok dipergunakan bila kendaraan akan mengubah arah atau berbelok, sedangkan lampu hazzard digunakan bila dalam keadaan bahaya. Misalnya mobil sedang menarik atau ditarik mobil lain, mobil berhenti darurat karena ada kerusakan. Oleh karena itu, lampu hazzard harus dapat dinyalakan tanpa harus menyalakan kunci kontak.

Sistem Kelistrikan Body Pada Mobil


4. Lampu Rem

Lampu rem pada kendaraan bermotor biasanya berwarna merah dan ditempatkan di bagian belakang yang menyatu dengan lampu kota atau posisi. Daya rem harus lebih besar daripada lampu posisi. Misalnya bola lampu dobel filamen dengan tulisan 8/21 w 12V berarti daya lampu kota 8 w dan lampu rem 21 W dengan tujuan pada saat lampu kota atau posisi menyala dan mobil sedang direm, akan terjadi perubahan sinar lampu terlihat menyala lebih terang.

Lampu rem akan selalu menyala bila pedal rem diinjak karena pada saat pedal rem diinjak, tekanan tuas pedal rem cenderung ke posisi atas (tidak mengerem).

Switch rem
Switch rem

5. Lampu Mundur

Lampu mundur pada kendaraan bermotor berfungsi di samping untuk memberi tanda mundur pada kendaraan yang berada di belakangnya, juga berfungsi untuk menerangi bagian belakang mobil tersebut. Agar nyala lampu tersebut bisa dibedakan dengan lampu yang lain, warna dari lampu mundur adalah putih. Supaya dapat terlihat jelas pada jarak yang cukup jauh, daya lampu yang terpasang sebesar 23 Watt.

Lampu mundur hanya dapat menyala bila mesin hidup ( kunci kontak “ON” ) dan gigi transmisi pada posisi mundur.


Komponen Pendukung


1. Baterai

Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada sistem kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40–70 AH (Ampere Hour).

Battery

Baterai mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau minus diberi kode 31.

2. Kunci Kontak (Switch)

Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga (baterai).

Kunci Kontak (Switch)
Kunci Kontak (Switch)

Kunci kontak mempunyai beberapa posisi, yaitu ;
Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris
ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
START : untuk start

3. Saklar

Saklar di atas dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik dan melepas sehingga kontak gerak akan berpindah dari 56a ke 56b atau sebaliknya. Bila saklar tersebut mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi tidak ditarik (posisi 0), tidak ada kontak yang berhubungan dengan 30 (+ baterai). Bila ditarik 2 kali (posisi 2), kontak 30 (+ Baterai) akan berhubungan dengan 56 (ke saklar dim).

Wirring saklar lampu kota (a) dan saklar lampu kepala (b)
Wirring saklar lampu kota (a) dan saklar lampu kepala (b)

4. Sekring (fuse)

Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk membatasi beban arus yang berlebihan. Selain itu, untuk menghindari terjadinya kerusakan pada rangkaian saat terjadi konsleting atau hubungan singkat. Dengan adanya sekring (fuse) rangkaian kelistrikan, bola lampu, kabel-kabel, relay, fleser, dan yang lainnya tidak akan rusak bila terjadi kelebihan arus atau terjadi hubungan singkat karena sekring akan putus terlebih dahulu. Jenis sekring ada bermacam-macam, baik bentuk (konstruksi) maupun jenis filamennya.

Sekring jenis good (a) dan sekring jenis cartridge (b)
Sekring jenis good (a) dan sekring jenis cartridge (b)

5. Pengedip (Flaser)

Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara otomatis pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip. Jenis pengedip (flaser) ada dua, yaitu jenis bimetal dan magnet.

Pengedip (Flaser)
Detail flaser (a) dan foto flaser (b)

6. Relay

Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus listrik, kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dan terhubung. Ada dua jenis relay, yaitu relay bila dialiri arus listrik kontak poin akan terhubung dan relay bila dialiri arus listrik akan terputus.

Detail relay jenis terbuka (a), relay jenis tertutup (b) dan foto relay (c)
Detail relay jenis terbuka (a), relay jenis tertutup (b) dan foto relay (c)


  
igunakan untuk menghubungkan komponen satu dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan diberi isolasi supaya tidak terjadi konseleting. Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar, berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil.

Jenis kabel
Jenis kabel

Sumber: http://m-edukasi.net